1. Fisik Dan Sumberdaya Alam
Kecamatan Banjarejo memiliki
kemiringan antara 0-2 %, 2-15 % dan 15-40 % seperti terlihat pada peta
kelerengan sebagai berikut :
Daerah dengan sudut lereng 0-2% diarahkan
sebagai kawasan fungsi budidaya tanaman semusim. Fungsi budidaya tanaman
semusim mengutamakan tanaman pangan ataupun dipergunakan sebagai kawasan
permukiman. Di kecamatan Banjarejo sebagian besar wilayah ini digunakan sebagai
lahan pertanian dan pemukiman.
Terdapat sudut lereng sebesar 2-15% pada
bagian selatan Kecamatan Banjarejo. Wilayah yang memiliki jenis kelerengan
seperti ini digunakan untuk pemukiman, hutan rakyat dan perkebunan jati.
Diantara sudut lereng 2-15 %, terdapat
sudut lereng 15-40% pada kelurahan. Dengan sudut lereng 15-40%, didapatkan beda
tinggi sebesar 76- 200 meter. Hubungan antara sudut lereng dengan beda tinggi
akan menghasilkan satuan relief pada kawasan yakni berbukit bergelombang hingga
berbukit bersayat tajam. Pada wilayah ini, pemanfaatan lahan diarahkan pada
fungsi tanaman budidaya tahunan. Di kecamatan Banjarejo, wilayah yang memiliki
jenis kelerengan seperti ini digunakan untuk tanaman tahunan seperti hutan rakyat
dan perkebunan jati.
Jenis tanah yang terdapat pada Kecamatan
Banjarejo adalah tanah grumosol yang meliputi hampir seluruh kecamatan dan
tanah mediteran yang ada di sebagian wilayah Desa Banjarejo. Jenis Tanah
mediteran cocok ditanami pohon jati. Berbeda dengan tanah Grumosol yang
memiliki kesuburan cukup dapat dimanfaatkan untuk pertanian padi, dan tebu.
Berdasarkan kondisi alam yang telah di
jelaskan di atas, Kecamatan Banjarejo dapat menunjang dalam aktifitas
pertanian. Sektor pertanian adalah merupakan sektor unggulan di Kecamatan ini
jika dilihat berdasarkan PDRB Banjarejo. Dengan kondisi alam yang menunjang
aktifitas pertanian, hal ini merupakan potensi Kecamatan Banjarejo. Komoditi
unggulan dari sektor pertanian ini antara lain padi dan jagung, selain itu
beberapa lahan tidak hanya menghasilkan padi dan jagung, tetapi juga tembakau,
tebu dan kacang-kacangan.
2. Penggunaan
lahan
Penggunaan lahan di Kecamatan Banjarejo mayoritas di peruntukan untuk pertanian
berupa sawah tadah hujan khususnya di wilayah Banjarejo bagian utara. Sedangkan
di wilayah Banjarejo bagian selatan di dominasi oleh penggunaan lahan sebagai
hutan jati. Hal ini sesuai dengan karakteristik alamiah Kecamatan Banjarejo
dimana di bagian utara yang di dominasi kelerengan datar dan jenis tanah
grumosol lebih cocok diperuntukkan sebagai kawasan budidaya tanaman semusim
yaitu padi. Sedangkan di wilayah Banjarejo bagian selatan yang memiliki
karakteristik perbukitan cocok digunakan sebagai hutan jati. Berdasarkan PDRB,
sector pertanian merupakan sector unggulan di wilayah ini. Tersedianya lahan
pertanian dan hutan jati yang luas menjadi potensi di wilayah ini. Dengan
adanya potensi pertanian dan kehutanan maka kebutuhan hidup masyarakat dapat
tercukupi.
3. Populasi/Demografi
Kecamatan Banjarejo
memiliki jumlah penduduk 67632 jiwa, terdiri dari laki-laki 33970 jiwa dan
perempuan 33662 jiwa. Wilayah ini terdiri dari 20 desa dengan 72 dusun, 75 RW
dan 400 RT. Tiga desa terluas adalah Desa Sendanggayam (13,31 km2), Sidomulyo
(12,79 km2), dan Bacem (11,53 km2). Sedangkan desa dengan luas tersempit adalah
Desa Balongrejo (1,35 km2). Populasi terkecil terdapat di Desa Jatiklampok,
dengan jumlah penduduk 825 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 408 jiwa dan
perempuan 417 jiwa. Sedangkan populasi terbesar terdapat di Desa Sidomulyo
dengan jumlah total 6485 jiwa, terdiri dari 3322 laki-laki dan 3163 perempuan.
Tetapi desa ini bukan termasuk desa yang memiliki luas terbesar, desa ini hanya
memiliki luas sebesar 12,79 km2, dengan kepadatan penduduk 507.04 jiwa/km2.
Sementara desa terluas adalah Desa Banjarejo, dengan luas area 13.31 km2,
dengan ratio kepadatan penduduk 410.82 jiwa/km2. Adapun penduduk terpadat di
Desa Gedongsari dengan luas area 2.07 km2, dengan jumlah penduduk 1817.864 jiwa
dan kepadatan 1817, jiwa/km2. Desa Sendangwungu menempati posisi kedua
terpadat, dengan kepadatan penduduk 1613 km jiwa/km2. Jika dilihat kondisi
demografi masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan sector pertanian
Kecamatan Banjarejo memiliki jumlah petani sebanyak 28.595 orang. Jumlah
tersebut cukup banyak karena jumlah lahan pertanian seluas 8.100,8 Ha, sehingga
tiap 1 ha lahan sawah dapat dikerjakan 3-4 orang.
4. Ekonomi
Sektor perekonomian utama di Banjarejo merupakan sektor
pertanian kehutanaan dan sektor perdagangan dan jasa. Pertanian merupakan
sector unggulan yang ada di Kecamatan Banjarejo. Sector unggulan ini didukung
oleh kondisi alamiah serta ketersediaan lahan pertanian dan perkebunan di
Kecamatan Banjarejo. Berdasarkan hasil wawancara, Ka UPTD Banjarejo mengatakan
bahwa pendapatan petani Banjarejo bisa mendapatkan hasil 1-1,5 juta rupiah
perbulan dengan luasan lahan setengah hektar. Menurut warga Banjarejo,
pendapatan tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apabila sector basis
pertanian ini dapat dikembangkan secara optimal, maka secara tidak langsung
dapat meningkatkan pendapatan daerah dan merangsang sector-sektor non-basis
untuk berkembang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan daerah Banjarejo
secara keseluruhan. Berikut adalah PDRB ADHK Kecamatan Banjarejo Tahun
2006-2010 :
5. Infrastruktur dan Fasilitas
a. Infrastruktur
Jaringan Jalan
Kecamatan Banjarejo memiliki dua jalan utama yaitu
jalan Banjarejo-Ngawen dan Banjarejo-Kota Blora. Wilayah Banjarejo berkembang
secara linear mengikuti pola jaringan jalan utama ini. Kedua jalan utama ini
adalah akses utama untuk aliran barang dan manusia baik yang masuk ataupun
keluar wilayah Banjarejo. Jalan utama ini merupakan potensi wilayah Banjarejo
karena kedua jalan ini berperan besar dalam segala bentuk kegiatan di
Banjarejo.
Air Bersih
Pelayanan air bersih di Kecamatan Banjarejo disediakan
oleh PAMSIMAS dengan menyediakan sumur-sumur gali yang dapat melayani kebutuhan
air bersih masyarakat Banjarejo. Beberapa desa yang telah mendapat bantuan dari
PAMSIMAS adalah Sendanggayam, Bacem, Jatisari dan Balongsari.
Jaringan listrik
Kecamatan Banjarejo sudah mendapatkan pelayanan
listrik dari PLN. Bahkan pelayanan tersebut sudah menyeluruh ke tiap tiap
kelurahan di Kecamatan Banjarejo. Aliran listrik Kecamatan Banjarejo ini
berasal dari ranting Kota Blora. Tercatat ada 9.058 pelanggan di kecamatan ini,
dengan daya tersambung sebesar 4.683.950 VA.
Telekomunikasi
Pelayanan telekomunikasi di Kecamatan Banjarejo
didominasi oleh penggunaan telepon seluler. Warga tidak lagi menggunakan
telepon rumah .Kondisi tersebut terbukti dari jumlah pelanggan telepon rumah
yang hanya mencapai 49 konsumen. Dimana total konsumen didapatkan dari
pemerintah, swasta, dan perusahaan. Di Kecamatan Banjarejo tercatat memiliki 4
warung telepon.
b. Fasilitas
Fasilitas Pendidikan
Pelayanan fasilitas pendidikan di Kecamatan Banjarejo
sudah cukup baik karena Kecamatan Banjarejo sudah memiliki fasilitas pendidikan
mulai TK sampai SMA. Berikut adalah tabel jumlah fasilitas pendidikan Kecamatan
Banjarejo :
Fasilitas Kesehatan
Pelayanan fasilitas kesehatan di Kecamatan Banjarejo
sudah cukup baik karena Kecamatan Banjarejo sudah memiliki fasilitas kesehatan
mulai posyandu sampai Puskesmas. Begitu juga tenaga medis yang ada sudah cukup
memadahi. Berikut adalah tabel jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga medis
Kecamatan Banjarejo :
Fasilitas Peribadatan
Pelayanan fasilitas peribadatan di Kecamatan Banjarejo
sudah cukup baik karena Kecamatan Banjarejo yang mayoritas adalah beragama
islam dan sebagian kecil beragama Kristen telah terpenuhi fasilitas
peribadatannya.. Berikut adalah tabel jumlah fasilitas peribadatan Kecamatan
Banjarejo :
6. Kelembagaan
Masyarakat
Kebijakan strategi pengembangan wilayah pada Kecamatan
Banjarejo, merupakan strategi pengembangan
wilayah berbasis argoforestry. Strategi pengembangan wilayah ini,
lebih fokus kepada pemanfaatan kawasan
hutan produksi, pengembangan pengelolaan hasil hutan, pengendalian alih fungsi
kawasan hutan. Selain strategi agroforestry, Kecamatan Banjarejo juga termasuk
kedalam strategi pengendalian dan peningkatan kawasan pertanian pangan
berkelanjutan. Strategi ini, fokus mengoptimalkan kawasan pertanian lahan
basah, menekan alih fungsi luasan lahan sawah beririgasi, dan menetapkan
kawasan pertanian pangan berkelanjutan.
Selain itu, adanya lembaga-lembaga masyarakat yang
menunjang berbagai aktifitas warga juga merupakan potensi yang terdapat pada
wilayah ini. Berikut adalah beberapa lembaga masyarakat yang menunjang
aktivitas masyarakat kecamatan Banjarejo.
Dengan adanya kelembagaan ini menjadi potensi sendiri
bagi para petani di Kecamatan Banjarejo. Lembaga masyarakat ini mampu memberi
masukan dan pembelajaran kepada para petani berkaitan dengan pengantasan
permasalahan dan pengembangan pertanian di Kecamatan Banjarejo
7. Aspek Sosial
Kecamatan Banjarejo memiliki berbagai macam kebudayaan
dan kearifan lokal dalam keseharian masyarakatnya. Kesenian dan tradisi ini
tetap berkembang dan tumbuh di masyarakat dan dipentaskan ketika salah seorang
warga memiliki acara keluarga / hajatan. Salah satu tradisi tradisional yang
terkenal di Kecamatan Banjar adalah kesenian Tayub dan Barongan. Komunitas
masyarakat juga memiliki keunikan sendiri seperti komunitas Samin di Desa
Klopoduwur dan Komunitas Islam di desa Plosorejo. Hal ini menjadi media untuk
keeratan sosial di masyarakat Kecamatan Banjarejo sendiri. Selain itu juga
terdapat situs wisata sejarah yang berada di Desa Mojowetan dimana masyarakt
menyebutnya dengan “sumur pitu”. Keunikan kebudayaan dan kearifan lokal,
komunitas warga dan situs sejarah yang terdapat di Kecamatan Banjarejo
merupakan suatu potensi tersendiri yang dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan
wisata sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat dan meningkatkan
kesejahteraan warga serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan
prasarana di Kecamatan Banjarejo. Disamping itu juga dapat melestarikan
kebudayaan lokal.
Berikut adalah rincian dari kekayaan sosial budaya
Kecamatan Banjarejo :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar