Rabu, 18 Juli 2012

Potensi


1.    Fisik Dan Sumberdaya Alam
 Kecamatan Banjarejo memiliki kemiringan antara 0-2 %, 2-15 % dan 15-40 % seperti terlihat pada peta kelerengan sebagai berikut :
Daerah dengan sudut lereng 0-2% diarahkan sebagai kawasan fungsi budidaya tanaman semusim. Fungsi budidaya tanaman semusim mengutamakan tanaman pangan ataupun dipergunakan sebagai kawasan permukiman. Di kecamatan Banjarejo sebagian besar wilayah ini digunakan sebagai lahan pertanian dan pemukiman.
Terdapat sudut lereng sebesar 2-15% pada bagian selatan Kecamatan Banjarejo. Wilayah yang memiliki jenis kelerengan seperti ini digunakan untuk pemukiman, hutan rakyat dan perkebunan jati.
Diantara sudut lereng 2-15 %, terdapat sudut lereng 15-40% pada kelurahan. Dengan sudut lereng 15-40%, didapatkan beda tinggi sebesar 76- 200 meter. Hubungan antara sudut lereng dengan beda tinggi akan menghasilkan satuan relief pada kawasan yakni berbukit bergelombang hingga berbukit bersayat tajam. Pada wilayah ini, pemanfaatan lahan diarahkan pada fungsi tanaman budidaya tahunan. Di kecamatan Banjarejo, wilayah yang memiliki jenis kelerengan seperti ini digunakan untuk tanaman tahunan seperti hutan rakyat dan perkebunan jati.
Jenis tanah yang terdapat pada Kecamatan Banjarejo adalah tanah grumosol yang meliputi hampir seluruh kecamatan dan tanah mediteran yang ada di sebagian wilayah Desa Banjarejo. Jenis Tanah mediteran cocok ditanami pohon jati. Berbeda dengan tanah Grumosol yang memiliki kesuburan cukup dapat dimanfaatkan untuk pertanian padi, dan tebu.
Berdasarkan kondisi alam yang telah di jelaskan di atas, Kecamatan Banjarejo dapat menunjang dalam aktifitas pertanian. Sektor pertanian adalah merupakan sektor unggulan di Kecamatan ini jika dilihat berdasarkan PDRB Banjarejo. Dengan kondisi alam yang menunjang aktifitas pertanian, hal ini merupakan potensi Kecamatan Banjarejo. Komoditi unggulan dari sektor pertanian ini antara lain padi dan jagung, selain itu beberapa lahan tidak hanya menghasilkan padi dan jagung, tetapi juga tembakau, tebu dan kacang-kacangan.
 2.    Penggunaan lahan
                        Penggunaan lahan di Kecamatan Banjarejo mayoritas di peruntukan untuk pertanian berupa sawah tadah hujan khususnya di wilayah Banjarejo bagian utara. Sedangkan di wilayah Banjarejo bagian selatan di dominasi oleh penggunaan lahan sebagai hutan jati. Hal ini sesuai dengan karakteristik alamiah Kecamatan Banjarejo dimana di bagian utara yang di dominasi kelerengan datar dan jenis tanah grumosol lebih cocok diperuntukkan sebagai kawasan budidaya tanaman semusim yaitu padi. Sedangkan di wilayah Banjarejo bagian selatan yang memiliki karakteristik perbukitan cocok digunakan sebagai hutan jati. Berdasarkan PDRB, sector pertanian merupakan sector unggulan di wilayah ini. Tersedianya lahan pertanian dan hutan jati yang luas menjadi potensi di wilayah ini. Dengan adanya potensi pertanian dan kehutanan maka kebutuhan hidup masyarakat dapat tercukupi.
 3.       Populasi/Demografi

Kecamatan Banjarejo memiliki jumlah penduduk 67632 jiwa, terdiri dari laki-laki 33970 jiwa dan perempuan 33662 jiwa. Wilayah ini terdiri dari 20 desa dengan 72 dusun, 75 RW dan 400 RT. Tiga desa terluas adalah Desa Sendanggayam (13,31 km2), Sidomulyo (12,79 km2), dan Bacem (11,53 km2). Sedangkan desa dengan luas tersempit adalah Desa Balongrejo (1,35 km2). Populasi terkecil terdapat di Desa Jatiklampok, dengan jumlah penduduk 825 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 408 jiwa dan perempuan 417 jiwa. Sedangkan populasi terbesar terdapat di Desa Sidomulyo dengan jumlah total 6485 jiwa, terdiri dari 3322 laki-laki dan 3163 perempuan. Tetapi desa ini bukan termasuk desa yang memiliki luas terbesar, desa ini hanya memiliki luas sebesar 12,79 km2, dengan kepadatan penduduk 507.04 jiwa/km2. Sementara desa terluas adalah Desa Banjarejo, dengan luas area 13.31 km2, dengan ratio kepadatan penduduk 410.82 jiwa/km2. Adapun penduduk terpadat di Desa Gedongsari dengan luas area 2.07 km2, dengan jumlah penduduk 1817.864 jiwa dan kepadatan 1817, jiwa/km2. Desa Sendangwungu menempati posisi kedua terpadat, dengan kepadatan penduduk 1613 km jiwa/km2. Jika dilihat kondisi demografi masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan sector pertanian Kecamatan Banjarejo memiliki jumlah petani sebanyak 28.595 orang. Jumlah tersebut cukup banyak karena jumlah lahan pertanian seluas 8.100,8 Ha, sehingga tiap 1 ha lahan sawah dapat dikerjakan 3-4 orang.
4.        Ekonomi
Sektor perekonomian utama di Banjarejo merupakan sektor pertanian kehutanaan dan sektor perdagangan dan jasa. Pertanian merupakan sector unggulan yang ada di Kecamatan Banjarejo. Sector unggulan ini didukung oleh kondisi alamiah serta ketersediaan lahan pertanian dan perkebunan di Kecamatan Banjarejo. Berdasarkan hasil wawancara, Ka UPTD Banjarejo mengatakan bahwa pendapatan petani Banjarejo bisa mendapatkan hasil 1-1,5 juta rupiah perbulan dengan luasan lahan setengah hektar. Menurut warga Banjarejo, pendapatan tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apabila sector basis pertanian ini dapat dikembangkan secara optimal, maka secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan daerah dan merangsang sector-sektor non-basis untuk berkembang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan daerah Banjarejo secara keseluruhan. Berikut adalah PDRB ADHK Kecamatan Banjarejo Tahun 2006-2010 :
5. Infrastruktur dan Fasilitas
a. Infrastruktur
Jaringan Jalan
Kecamatan Banjarejo memiliki dua jalan utama yaitu jalan Banjarejo-Ngawen dan Banjarejo-Kota Blora. Wilayah Banjarejo berkembang secara linear mengikuti pola jaringan jalan utama ini. Kedua jalan utama ini adalah akses utama untuk aliran barang dan manusia baik yang masuk ataupun keluar wilayah Banjarejo. Jalan utama ini merupakan potensi wilayah Banjarejo karena kedua jalan ini berperan besar dalam segala bentuk kegiatan di Banjarejo.
Air Bersih
Pelayanan air bersih di Kecamatan Banjarejo disediakan oleh PAMSIMAS dengan menyediakan sumur-sumur gali yang dapat melayani kebutuhan air bersih masyarakat Banjarejo. Beberapa desa yang telah mendapat bantuan dari PAMSIMAS adalah Sendanggayam, Bacem, Jatisari dan Balongsari.
Jaringan listrik
Kecamatan Banjarejo sudah mendapatkan pelayanan listrik dari PLN. Bahkan pelayanan tersebut sudah menyeluruh ke tiap tiap kelurahan di Kecamatan Banjarejo. Aliran listrik Kecamatan Banjarejo ini berasal dari ranting Kota Blora. Tercatat ada 9.058 pelanggan di kecamatan ini, dengan daya tersambung sebesar 4.683.950 VA.
Telekomunikasi
Pelayanan telekomunikasi di Kecamatan Banjarejo didominasi oleh penggunaan telepon seluler. Warga tidak lagi menggunakan telepon rumah .Kondisi tersebut terbukti dari jumlah pelanggan telepon rumah yang hanya mencapai 49 konsumen. Dimana total konsumen didapatkan dari pemerintah, swasta, dan perusahaan. Di Kecamatan Banjarejo tercatat memiliki 4 warung telepon.
b. Fasilitas
Fasilitas Pendidikan

Pelayanan fasilitas pendidikan di Kecamatan Banjarejo sudah cukup baik karena Kecamatan Banjarejo sudah memiliki fasilitas pendidikan mulai TK sampai SMA. Berikut adalah tabel jumlah fasilitas pendidikan Kecamatan Banjarejo :

Fasilitas Kesehatan
Pelayanan fasilitas kesehatan di Kecamatan Banjarejo sudah cukup baik karena Kecamatan Banjarejo sudah memiliki fasilitas kesehatan mulai posyandu sampai Puskesmas. Begitu juga tenaga medis yang ada sudah cukup memadahi. Berikut adalah tabel jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga medis Kecamatan Banjarejo :
Fasilitas Peribadatan
Pelayanan fasilitas peribadatan di Kecamatan Banjarejo sudah cukup baik karena Kecamatan Banjarejo yang mayoritas adalah beragama islam dan sebagian kecil beragama Kristen telah terpenuhi fasilitas peribadatannya.. Berikut adalah tabel jumlah fasilitas peribadatan Kecamatan Banjarejo :
6.       Kelembagaan Masyarakat
Kebijakan strategi pengembangan wilayah pada Kecamatan Banjarejo, merupakan strategi pengembangan  wilayah berbasis argoforestry. Strategi pengembangan wilayah ini, lebih  fokus kepada pemanfaatan kawasan hutan produksi, pengembangan pengelolaan hasil hutan, pengendalian alih fungsi kawasan hutan. Selain strategi agroforestry, Kecamatan Banjarejo juga termasuk kedalam strategi pengendalian dan peningkatan kawasan pertanian pangan berkelanjutan. Strategi ini, fokus mengoptimalkan kawasan pertanian lahan basah, menekan alih fungsi luasan lahan sawah beririgasi, dan menetapkan kawasan pertanian pangan berkelanjutan.
Selain itu, adanya lembaga-lembaga masyarakat yang menunjang berbagai aktifitas warga juga merupakan potensi yang terdapat pada wilayah ini. Berikut adalah beberapa lembaga masyarakat yang menunjang aktivitas masyarakat kecamatan Banjarejo.

Dengan adanya kelembagaan ini menjadi potensi sendiri bagi para petani di Kecamatan Banjarejo. Lembaga masyarakat ini mampu memberi masukan dan pembelajaran kepada para petani berkaitan dengan pengantasan permasalahan dan pengembangan pertanian di Kecamatan Banjarejo
7.       Aspek Sosial
Kecamatan Banjarejo memiliki berbagai macam kebudayaan dan kearifan lokal dalam keseharian masyarakatnya. Kesenian dan tradisi ini tetap berkembang dan tumbuh di masyarakat dan dipentaskan ketika salah seorang warga memiliki acara keluarga / hajatan. Salah satu tradisi tradisional yang terkenal di Kecamatan Banjar adalah kesenian Tayub dan Barongan. Komunitas masyarakat juga memiliki keunikan sendiri seperti komunitas Samin di Desa Klopoduwur dan Komunitas Islam di desa Plosorejo. Hal ini menjadi media untuk keeratan sosial di masyarakat Kecamatan Banjarejo sendiri. Selain itu juga terdapat situs wisata sejarah yang berada di Desa Mojowetan dimana masyarakt menyebutnya dengan “sumur pitu”. Keunikan kebudayaan dan kearifan lokal, komunitas warga dan situs sejarah yang terdapat di Kecamatan Banjarejo merupakan suatu potensi tersendiri yang dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan wisata sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana di Kecamatan Banjarejo. Disamping itu juga dapat melestarikan kebudayaan lokal.
Berikut adalah rincian dari kekayaan sosial budaya Kecamatan Banjarejo :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar